Ads 468x60px

Saturday, June 1, 2013

Puncak Krisis


Sabtu, 01 Juni 2013

Ketika kenyataan tak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan timbul kekecewaan dan permasalahan. Begitulah yang dirasakan mahasiswa Teknologi Pengolahan Sawit ITSB di akhir mei dan diawal bulan Juni ini. Uang saku beasiswa dari perusahaan masih belum keluar juga. Hari kamis sebelumnya dapat info dari angkatan 2012 saat mencoba mengonfirmasi ke perusahaan katanya transkip nilai semester 3 yang dikirim oleh ITSB kosong sehingga kemungkinan 2 minggu lagi uang saku baru bisa keluar. Dan tadi juga ada info lagi perusahaan malah menanyakan kenapa nilainya ada 2 versi. Padahal tahun lalu juga seperti itu nilai yang di kirim adalah nilai sebelum dan sesudah remidi. Kenapa sekarang baru ditanyakan. Entah apa yang sebenarnya terjadi !!!??? apa kita harus disuruh aktif harus menanyakan tiap bulan keperusahaan, bukankah memang itu kewajiban perusahaan yang sudah jelas akan memberikan uang saku kepada mahasiswa, tapi selalu tiap bulan bisa telat bahkan bisa sampai berbulan  beulan seperti ini.??
Implikasi dari hal ini bagi aku dan teman – teman di kontrakan menyebabkan air dan listrik pada bulan ini belum dibayar dikarenakan uang sudah dipakai untuk membeli beras dan untuk menutup buat beli lauk makan sehari – hari.  Memang dikontrakan biasanya kalau uang turun langsung dibuat beli beras sekarung dan iuran tinggal buat bayar listrik dan air saja. Karena hal ini semua jadi tidak tertatur dan jadi beli beras per kg. Kebanyakan dari kami mengandalkan uang saku tersebut untuk biaya sehari – hari. Meskipun sudah sangat ditekan tapi kalau sampai 5 bulan seperti ini jika tidak ada pemasukan lain sudah pasti akan defisit karena pengeluaran berlangsung setiap hari. Puncak Defisit terjadi juga pada diriku padahal di kontrakan disini sudah sangat menekan pengeluaran, untuk makan saja lauk sebulan hanya 100rb jadi sehari Cuma 3rban sedangkan beras beli sendiri yang mengandalkan dari Uang saku.
Cara untuk bisa menyambung nafas untuk tetap hidup di dunia ini dengan keadaan yang serba mepet adalah menekan pengeluaran atau dengan menambah penghasilan. Cara pertama tidak akan bisa bertahan lama maka cara tebaik adalah dengan cara kedua untuk mencari sumber penghasilan lain”
Pagi hari ini uang yang ada saku tinggal 12rb dan aku pakai buat ngeprint dan jilid makalah yang akan aku serahkan ke PT Andhika Mitra Teknik. Setelah dikurangi hal tersebut uangku tinggal 6 rb. Setelah ngeprint aku balik ke kontrakan. Budaya yang ada di kontrakanku dengan sistem piket tiap hari ada yang menyiapkan makan dan masak nasi sediri namun untuk lauknya tetap membeli di warung sekitar Deltamas, hari ini uang iuran jatah untuk beli lauk sudah habis sehingga kami iuran sendiri 2 rb masing – masing orang untuk beli lauk pagi ini, otomastis uangku hanya tersisa 4 rb. Begitu juga dengan makan malam ini iuran lagi 2 rb sehingga uangku hanya tinggal 2rb.
Aku biasanya sehabis belanja atau beli apapun jika ada uang kembali receh aku sisihkan dan aku taruh disesuatu tempat atau bisa disebut celangan lah untuk gampangnya. Karena sudah sangat mepet aku coba mengambil uang receh tersebut yang nominal 500 dan 1rb sehingga terkumpul 16rb lumayan untuk bisa menyambung hidup di rantau.

”Menabunglah selama masih bisa walaupun sedikit dan terlihat sepele namun suatu saat itu pasti akan ada manfaatnya karena roda kehidupan akan selalu berputar”

Artikel Terkait Curcol

0 comments:

Post a Comment