Ads 468x60px

Saturday, June 1, 2013

ATM Ketelan di Bank Sinarmas


Rabu, 29 Mei 2013

                Ujian akhir semester (UAS) tengah berlangsung di kampus ITSB. Hari ini adalah puncak Uas dengan mata kuliah Teknik tenaga Listrik dan Dasar Rangkaian Listrik. Mengapa aku sebut sebagai puncak walaupun besok masih ada Uas lagi???!! Hal ini dikarenakan Dua Mata Kuliah ini yang aku anggap paling “Sulit” selain perpindahan panas, dan aku yakin pasti teman- teman sekelas juga sepakat dengan anggapanku ini. Kesulitan ini tidak hanya dari mata kuliahnya namun juga dari Dosen pengampunya. Dosen pengampu sebenarnya juga sangat enak dalam memberikan materi namun saat UTS kemarin, soal yang diberikan sangat jauh beda dengan materi yang diberikan tidak seperti dosen- dosen lain yang soalnya hampir – hampir sama dengan soal yang pernah dibahas dalam perkuliahan ataupun contoh – contoh soal dalam text book. Begitupun saat Uas kali ini namun sepertinya soal UAS ini tidak “semenakutkan” soal UTS dahulu. Pak Dosen Ini dalam membuat soal lebih ke arah pengembangan dan aplikasinya tidak hanya teori saja jadi harus paham benar agar bisa mengerjakannya.
                Sore harinya selepas UAS hari ini aku teringat aku sudah diambang Krisis financial dan uang hanya tinggal 20rb ditangan. Berharap Uang saku bisa keluar dari perusahaan maklum sudah terhitung 5 bulan ini pending. Ntah ada masalah apa lagi dengan perusahaan dan kampus hingga kami bisa “ditelantarkan” seperti ini. Sudah mencoba untuk menghubungi dan mengurusnya namun dari awal dulu masuk kuliah aku merasa tidak ada respect dari perusahaan dan tidak diurus seakan lepas tangan sehingga mau mengurusinya jadi males, dulu semester 2 juga seperti ini. dan disemster 4 ini terulang kembali uang saku pending sampai 5 bulan lamanya. Tetap positif thinking aja pasti ada hikmah dibalik ini semua. Amin,,,
                Aku punya dua buah ATM. Satu ATM Sinarmas yang kubuat saat masuk Kuliah di ITSB karena masuk kuliah jurusan pengolahan sawit kerjasama dengan PT.Smart.Tbk sehingga otomatis aku harus punya ATM tersebut, sedangkan satunya ATM Muamalat tepatnya Shar-e ATM milik Mas Is yang sudah tidak dipakai dan dikasihkan ke aku. ATM ini Mulai aku pakai semenjak lulus SMA dan aku nabungnya bisa lewar Pos office.


                Di penghujung akhir bulan dan mendekati puncak krisis aku merasa di ATM mualamat masih ada sedikit saldo sekitar 100 rb. Aku mencoba mengambilnya lewat jaringan ATM bersama Sinarmas yang ada dikampus. Kucoba memasukkan ATM tersebut kedalam mesin ATM kampus namun terdapat pesan “kemungkinan transaksi tidak mencetak resi” lalu kubatalkan dan pindah ke mesin ATM yang ada disebelahnya. Kucoba melakukan tarik tunai namun kali ini pesan yang tertera adalah menyatakan transaksi tidak bisa diproses karena ada kegagalan sistem. ATM aku keluarkan namun anehnya ATMnya tidak langsung keluar seperti biasanya. Selang beberapa saat Ada adek kelas yang juga ke ATM dan memberitahu kepadaku bahwa dia kemarin melakukan penarikan juga tidak bisa kataya sistemnya lagi down dan ATM nya juga lama banget keluarnya. Aku coba menunggu namun sampai lama tidak keluar juga. Akhirnya adek kelas yang juga masih ada disana tadi mengambil ATM nya dan mencoba memasukannya dimesin ATM yang aku gunakan tadi, ternyata ATMnya bisa masuk dan kesimpulannya ATMku udah ketelan.
                Aku mencoba menanyakan pada security bank yang ada disana lalu aku disuruh masuk  dan berbicara dengan teller, namun ternyata karena ATM yang kugunakan bukan Sinarmas maka pihak Bank tidak bisa membantu dan menyarankan agar langsung menghubungi Bank yang berkaitan yaitu muamalat. Aku tidak menghubugi bank dan tidak mengurusnya karena ATM tersebut juga bukan atas namaku dan aku berpikir ya sudahlah tak iklaskan aja  mungkin memang aku harus buat ATM baru atas namaku sendiri. Dulu ada pengalaman ATM Wawan yang Mandiri ketelan juga namun beda kasus dengan aku saat ini. Waktu itu karena memang ATM sudah keluar dan ATM tidak langsung dicabut sehingga ATM masuk kembali dan tidak bisa diambil. Saat itu langsung mencoba mengurusnya ke Bank yang bersangkutan dan mendapat penjelasan bahwa dalam mesin ATM memang di program ada waktu limitnya sebagai safety sehingga ATM harus segera diambil tidak boleh teralu lama karena bisa ketelan.

“Saat melakukan penarikan uang tunai di mesin ATM lebih baik setelah transaksi usai segera ambil ATMnya dulu baru ambil uangnya, jangan sampai mengambil uang dulu apalagi menghitungnya dulu baru ambil ATM”

Beberapa hari sebelum ATMku ketelan, aku ngobrol lewat telpon dengan Mas Lun dan Mas menyarankan agar aku buat ATM BRI syariah katanya enak dan aku tertarik dan berencana mau buat ATM saat nanti pulang ke Rumah Bangil. Dengan alasan ini juga aku tidak mengurus ATMku yang ketelan. Mungkin memang ini pertanda agar aku segera ganti ATM.
               

                

Artikel Terkait Curcol

0 comments:

Post a Comment