Selasa, 12
Februari 2013
Musim Rambutan dan Durian telah tiba, banyak sekali di jalan- jalan
Deltamas orang yang jualan Rambutan, kebanyakan mereka para pedagang adalah pendatang
dengan naik motor dan Rambutannya ditaruh di belakang dengan disiapkan tempat
untuk tempat rambutan tersebut, mereka berjajar disepanjang jalan Deltamas dan
jalan menuju Pemda.
Dari Banyak Rambutan yang berjajar itu ada Rambutan yang
warnanya masih kuning dan ijo serta kecil- kecil sehingga aku bertanya- tanya “masak
rambutan masih muda itu di jual”. Namun akhirnya pertanyaan itu terjawab sudah,
saat aku pulang ke rumah yang dulu kakakku pernah bilang kalau di daerah sini
ada Rambutan yang enak banget dan aku suruh mencobanya kakak lupa namanya, lalu
Kuambil kesimpulan bahwa rambutan itu yang dimaksud kakak serta untuk
memastikannya aku bertanya kepada Sendi. Sendi mengiyakan memang Rambutan yang
kecil – kecil itu yang dimaksud kakakku.
Rasa penasaranpun semakin meningkat untuk segera mengetahui Rasa
dari Rambutan ini, dan ketika aku pergi ke Garut “Swiss Van Java”, Aku sengaja mencari Rambutan ini niatnya juga sebagai
oleh – oleh namun kenyataannya digarut tidak ada rambutan ini, sehingga aku
belum bisa menikmati Rambutan ini,
Setelah aku kembali lagi ke Deltamas aku lihat masih ada orang yang
jualan Rambutan ini walaupun tidak sebanyak orang yang jualan rambutan Merah
yang pada Umumnya
Akhirnya hari ini seuasai Pulang Kuliah saat sampai dipertigaan aku
menagajak sebdi merubah haluan untuk ke jalan besar tempat biasanya orang
jualan, setelah aku cari namun lai- lagi aku tidak mendapatkan penjual rambutan
ini, mungkin terlalu pagi padahal kemarin sore saat aku ke jalan ini dekat Pom
Bensin ada orang yang jualan Rambutan yang membuatku penasaran ini. ada banyak
yang jual Rambutan yang biasa pada Umumnya yang warna kulitnya merah namun aku
kurang tertarik, akhirnya aku pulang ke kosan dengan tangan hampa.
Sampai di kosan agak pagi dari biasanya dan masih belum dhuhur,
kebiasan di kosan adalah main PES dengan teman- teman sambil menunggu Dhuhur, seusai sholat Dhuhur aku tidur Siang. Saat aku terbangun dari tidurku aku
dibilangin Sendi katanya orang yang jualannya sudah ada, langsung saja aku
mengambil sepedaku menuju tempat yang dimaksud dan memang masih ada, akhirnya
aku menghampiri Abang penjual
“ Mang, berapa Harganya?”, tanyaku sambil menunjuk Rambutan itu
“ Ini 25 Kang!”
“ Kok mahal Mang”!
“Iya ini Beda Kang, Ini coba dulu kalau belum pernah tahu”!, Sambil
menyodorkan rambutan yang dipetik abang penjual dan diberikan kepadaku
“ Ga Usah Kang, makasih. Kirain Boleh 10!” jawabku menolak yang
diberikan
“ Ga papa coja aja ini, ntar g jadi juga gapapa biar tahu rasanya,
kalau yang merah boleh 10 kang, kalau ini ga boleh”
Akhirnya
kucoba Rambutan yang diberi oleh Abang penjual itu, Memang Rasanya beda dan
lebih manis, walaupun penampilannya tidak meyakinkan dan kecil serta warnanya
yang kuning dan ijo, namun rasanya sangat manis.
“ Mang, 25 Dong!” tanyaku lagi
setelah meraskan rambutan ini
“Ya Udah 35 j dapat 2”.
Maksudnya
Isi dari rambutan itu 2 iket yang dalam satu iketnya ada 2 iket kecil lagi, karna
melihat kantongku yang g tebal akhirnya aku putuskan untuk beli 1 ikat kecil
aja dengan aku tawar yang semula 25 isi 2 ikat kecil jadi aku beli 1 iket
harganya 10ribu, namun sepertinya juga sedikit sekali dan aku urungkan lalu aku
coba iseng menawar
“Bang, 15 j ya!”
Abang
itu pun mengasihnya, lalu jadinya aku membelinya dengan harga Rp 15.000,00,
setelah itu aku pulang dan kumakan dengan teman- teman dirumah, disana ada Bowo
juga adek tingkat di jurusan Sawit, Aku tau dari Bowo kalau nama Rambutan Ini
adalah RAMbutan CIpELAT.
0 comments:
Post a Comment