Deltamas, Sabtu 08 Desember 2012
Sore hari di Catalonia selepas
pulang dari menunaikan kewajiban ku raih Hape milikku.
“Tut... tut,,,, tut,,,, “ Terdengar nada dari dalam telpon genggam
menunggu ada yang menyahut
“Assalamualiakum”,,, tiba tiba nada berhenti dan ganti dengan suara
yang g asing lagi
“waalaikumussalam wr wb. Jawabku
Mulailah Aku bercakap- cakap dengan kakakKu, Muhammmad Syuhada Nasrullah, begitulah nama
beliau. Memang sering banget kalau aku lagi nelpon slalu yang paling sering
kalau ngga dengan ibu ya dengan mas, kalau dengan adek g begitu sering apalagi
Buya yang ga begitu banyak omong , habis bicara bentar biasanya langsung di
kasihkan ke Ibu.
“Nud, wau jam siang mas IS duwe Anak “
kata mas Nasrul,,,
Mas is adalah kakak
no2q adek dari mas nasrul, namun mas Is udah nikah sedanglan mas Nasrul masih
belum,
“ ngge a mas?” terus sampen sampaun teng mriko a?”
“ Sek derng Nud, anake lanang”
“ Alhmdllh pun Mas lek ngoten,, Sip tok kalau lanang, jadi putu e mbah
katah seng lanang” jawabku sambil tersenyum.
“ Oia Nud mas dereng adus, mas tak adus disek “
“ ngge Pun mas low ngoten “
Tak lama kemudian suara berganti dengan suara Ibu dan aq mulai ngobrol
dengan ibu,,,
“ Bu, Tirose mas is pun duwe Anak “
“ iyo maeng awan, jam 11an”
“ sampen, dereng teng mriko Bu”
“ Dorong leh, lah Masmu g ngabari panggone ndk ndi , di SMS yo g di
bales, di telpon2 yo g di angkat, paling yo mene ae ambek sekalian nag Haul
habib husein perliman”
“ow ngoten a Bu, ngge pun lo ngoten Bu, benjeng Injing ae sekalian”
Setelah ngobrol2 banyak dengan ibu dan mas Lun udah sholat telponnya di
kasihkan lagi ke mas,, dan aq ngobrol lagi dengan mas lun aq crita maslah uang
yang dii kasih pak Budi dan sampai juga cerita mengenai pembahasan kalau rumah
yang ada di Diwet akan di jual ,, biasa lah masalah keluarga dan lebih lagi
masalah mahalnya sebuah kebenaran sehingga keluargaQ harus mengalah dan memilih
mending menghindar aja,, karena maslah seperti ini bukan kali ini aja ,, sehingga masQ juga merasa g tega
melihat Ibu diperlakukan seperti itu terus ,, bukan sebatas masalah “uang”
namun sebuah kebenaran,,, tapi semuanya pada tertutup mata Hatinya hanya ada
satu orang yang menjadi saksi kunci dan yang membela keluargaQ,,
Ya beginilah Hidup
di dunia ketika sebuah kebenaran sangat mahal harganya dan mata hati akan
tertutup hanya karena yang namanya rupiah,, namun akar permaslahannya bukan
sebatas karena uang aja , namun kebenaran lah yang di cari,, dan semua pada
bilang dari pada ruwet gini ya udah iklaskan ja ,,,, apakah itujawaban ,,,
disini lebih dari skedar Cuma ikhlas meng – ikhlaskan ,,, tapi g ada kebenaran
yang terungkap,,, sama halnya dengan korupsi ,, apakah kita harus mngikhlskan
aja, tnpa harus memproses korupsi itu ???
Mendengar cerita dari
mas,, Hati Q miris aq g tega melihat
ibuQ yang diperlakukan seperti itu, hatiQ tersayat2,, namun inilah
Hidup,,,, dan bagi keluargaq ,” mengalah Untuk Menang Adalah yang terbaik” dan
Allah pasti memberi himah di balik ini semua. Inilah yang di yakini masQ dan Aq
pun yakin itu,,,
Dengan kejadian ini hari ini begitu berwarna bagiQ,, dan aq semakin
punya banyak motivasi agar aku bisa membahagiakan orang tUaq dan menunjukkan kepada yang lain
bahwa aku bisa sukses ,,,Amin,,,,,,
0 comments:
Post a Comment