Ads 468x60px

Sunday, February 23, 2014

Kampung Halaman [Again]


Rabu, 29 Januari 2014

Setelah menyelesaikan Ujian Akhir Semester Ganjil di tahun ke-3 kini waktunya kembali merasakan suasana kampung halaman. Awalnya aku tidak berniat untuk pulang. Namun setelah melihat jadwal akademik, dan kupikir dengan seksama masih banyak waktu senggang tidak seperti semester-semester yang telah terlewati. Akhirnya kuputuskan untuk pulang menyusul teman-teman yang telah terlebih dahulu pulang setelah UAS berakhir. Aku sengaja tidak pulang dulu untuk sekalian melaksanakan perwalian dan Konsultasi Proposal TA pada tanggal 29 Januari 2014. Ternyata saat hari H dosen tidak bisa datang. 

Tiket kereta (Struk tiket Online), Alhamdulillah sudah berada di tangan. Kali ini aku hanya kebagian Tiket Matarmaja. Sebenarnya bukan kereta favoritku karena waktu tempuh yang sangat lama. Namun apa mau dikata melihat uang yang hanya cukup untuk membeli tiket kelas ekonomi dan yang ada hanyalah Matarmaja, jadi aku ambil saja.

Aku berangkat ke Jakarta (Stasiun Senen) dengan Kholis teman dari Kediri yang juga pulang di Hari yang sama denganku namun beda kereta. Kami berencana naik kereta lokal dengan jadwal keberangkatan dari stasiun Lemah Abang, Stasiun terdekat dari tempat tinggalku pukul 13.30 WIB. Bulan Januari JABODETABEK sedang dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir walhasil kereta lokal terganggu dan menurut info yang kudapat baru akan datang pukul 03.00 WIB. Sedangkan kereta yang ditumpangi Kholis berangkat pukul 16.00 WIB. Akhirnya kami mencari alternatif lain untuk menuju Senen.

Kami menunggu bus lewat di depan stasiun Lemah Abang. Kami berniat ke Terminal Cikarang lalu oper Elf untuk menuju Stasiun Bekasi, dari sana bisa menggunakan KRL untuk menuju Stasiun Senen. Tak berapa lama kemudian ada bus mini lewat dan terpampang di depan jurusan Bogor dan lewat Bekasi. Aku langsung saja naik bus ini walaupun belum pernah naik sekalipun. Bus melaju dengan perlahan karena macet akibat genangan air yang memenuhi jalan raya. 

Bus terus melaju hingga sampai di pertigaan Cibitung, bus ternyata berbelok. Aku mulai bingung, yang awalnya kukira akan masuk terminal namun ternyata tidak. Segera kutanyakan pada kenek bus. Pak kenek mengatakan bahwa bus memang tidak masuk ke terminal Bekasi, namun lewat depan Unisma. Kholis yang tadinya tertidur, bangun. Kukatakan padanya bahwa bus tidak lewat terminal namun lewat Unisma. Kholis bilang bahwa tidak apa-apa karena dari Unisma menuju Stasiun Bekasi tidak begitu jauh.

Sampai di Unisma kembali aku ganti transportasi. Sekarang aku naik angkot yang akan membawaku ke Stasiun Bekasi. Ternyata memang sangat dekat. Aku sangat bersyukur tadi naik bus mini jurusan Bogor. Karena menurut pengamen yang tadi sempat naik di Bus, mengatakan bahwa jalan Cibitung - Bekasi (jalan yang di lewati Elf) macet parah. Dengan naik bus mini yang lewat tol Bekasi Timur ini sejenak kemacetan bisa terhindari. 

Akhirnya aku sampai di Stasiun Senen pukul 03.00 WIB segera kami menukar struk pembelian tiket online dengan tiket. Pemandangan sehari-hari Stasiun Senen yang tak pernah sepi dengan para pelancong yang akan bepergian sudah biasa bagiku. Antrian sangat panjang. Alhamdulillah setelah mengantri cukup lama sekitar 30 menit, akhirnya tiket sudah kami dapatkan. Aku berpisah dengan Kholis yang langsung masuk ke Peron stasiun sedangkan aku masih belum bisa masuk peron karena jadwal kebarangkatan kereta pukul 17.15 WIB. Pintu masuk peron baru di buka satu jam sebelum keberangkatan. Aku memilih keluar stasiun dan menuju masjid yang berada di depan Stasiun Senen.

"Sungguh banyak keajaiban-keajaian yang berlaku di dunia ini jika kita bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian yang telah terjadi. Allah pasti tahu yang terbaik bagi Hamba-Nya. Maka Nikmat Allah manakah yang pantas tidak kita Syukuri."

Artikel Terkait Curcol

0 comments:

Post a Comment