Rabu, 29 Mei 2013
Ujian akhir semester (UAS) tengah berlangsung di
kampus ITSB. Hari ini adalah puncak Uas dengan mata kuliah Teknik tenaga Listrik
dan Dasar Rangkaian Listrik. Mengapa aku sebut sebagai puncak walaupun besok masih
ada Uas lagi???!! Hal ini dikarenakan Dua Mata Kuliah ini yang aku anggap
paling “Sulit” selain perpindahan panas, dan aku yakin pasti teman- teman
sekelas juga sepakat dengan anggapanku ini. Kesulitan ini tidak hanya dari mata
kuliahnya namun juga dari Dosen pengampunya. Dosen pengampu sebenarnya juga
sangat enak dalam memberikan materi namun saat UTS kemarin, soal yang diberikan
sangat jauh beda dengan materi yang diberikan tidak seperti dosen- dosen lain
yang soalnya hampir – hampir sama dengan soal yang pernah dibahas dalam
perkuliahan ataupun contoh – contoh soal dalam text book. Begitupun saat
Uas kali ini namun sepertinya soal UAS ini tidak “semenakutkan” soal UTS
dahulu. Pak Dosen Ini dalam membuat soal lebih ke arah pengembangan dan
aplikasinya tidak hanya teori saja jadi harus paham benar agar bisa
mengerjakannya.
Sore harinya selepas UAS hari ini aku teringat aku
sudah diambang Krisis financial dan uang hanya tinggal 20rb ditangan.
Berharap Uang saku bisa keluar dari perusahaan maklum sudah terhitung 5 bulan
ini pending. Ntah ada masalah apa lagi dengan perusahaan dan kampus
hingga kami bisa “ditelantarkan” seperti ini. Sudah mencoba untuk menghubungi
dan mengurusnya namun dari awal dulu masuk kuliah aku merasa tidak ada respect
dari perusahaan dan tidak diurus seakan lepas tangan sehingga mau mengurusinya
jadi males, dulu semester 2 juga seperti ini. dan disemster 4 ini terulang
kembali uang saku pending sampai 5 bulan lamanya. Tetap positif thinking aja
pasti ada hikmah dibalik ini semua. Amin,,,
Aku punya dua buah ATM. Satu ATM Sinarmas yang kubuat
saat masuk Kuliah di ITSB karena masuk kuliah jurusan pengolahan sawit
kerjasama dengan PT.Smart.Tbk sehingga otomatis aku harus punya ATM tersebut,
sedangkan satunya ATM Muamalat tepatnya Shar-e ATM milik Mas Is yang sudah tidak
dipakai dan dikasihkan ke aku. ATM ini Mulai aku pakai semenjak lulus SMA dan
aku nabungnya bisa lewar Pos office.
Di penghujung akhir bulan dan mendekati puncak krisis
aku merasa di ATM mualamat masih ada sedikit saldo sekitar 100 rb. Aku mencoba
mengambilnya lewat jaringan ATM bersama Sinarmas yang ada dikampus. Kucoba
memasukkan ATM tersebut kedalam mesin ATM kampus namun terdapat pesan
“kemungkinan transaksi tidak mencetak resi” lalu kubatalkan dan pindah ke mesin
ATM yang ada disebelahnya. Kucoba melakukan tarik tunai namun kali ini pesan
yang tertera adalah menyatakan transaksi tidak bisa diproses karena ada
kegagalan sistem. ATM aku keluarkan namun anehnya ATMnya tidak langsung keluar
seperti biasanya. Selang beberapa saat Ada adek kelas yang juga ke ATM dan
memberitahu kepadaku bahwa dia kemarin melakukan penarikan juga tidak bisa
kataya sistemnya lagi down dan ATM nya juga lama banget keluarnya. Aku coba menunggu
namun sampai lama tidak keluar juga. Akhirnya adek kelas yang juga masih ada
disana tadi mengambil ATM nya dan mencoba memasukannya dimesin ATM yang aku
gunakan tadi, ternyata ATMnya bisa masuk dan kesimpulannya ATMku udah ketelan.
Aku mencoba menanyakan pada security bank yang ada
disana lalu aku disuruh masuk dan
berbicara dengan teller, namun ternyata karena ATM yang kugunakan bukan
Sinarmas maka pihak Bank tidak bisa membantu dan menyarankan agar langsung
menghubungi Bank yang berkaitan yaitu muamalat. Aku tidak menghubugi bank dan
tidak mengurusnya karena ATM tersebut juga bukan atas namaku dan aku berpikir
ya sudahlah tak iklaskan aja mungkin
memang aku harus buat ATM baru atas namaku sendiri. Dulu ada pengalaman ATM
Wawan yang Mandiri ketelan juga namun beda kasus dengan aku saat ini. Waktu itu
karena memang ATM sudah keluar dan ATM tidak langsung dicabut sehingga ATM
masuk kembali dan tidak bisa diambil. Saat itu langsung mencoba mengurusnya ke
Bank yang bersangkutan dan mendapat penjelasan bahwa dalam mesin ATM memang di
program ada waktu limitnya sebagai safety sehingga ATM harus segera diambil
tidak boleh teralu lama karena bisa ketelan.
“Saat
melakukan penarikan uang tunai di mesin ATM lebih baik setelah transaksi usai
segera ambil ATMnya dulu baru ambil uangnya, jangan sampai mengambil uang dulu
apalagi menghitungnya dulu baru ambil ATM”
Beberapa
hari sebelum ATMku ketelan, aku ngobrol lewat telpon dengan Mas Lun dan Mas
menyarankan agar aku buat ATM BRI syariah katanya enak dan aku tertarik dan
berencana mau buat ATM saat nanti pulang ke Rumah Bangil. Dengan alasan ini
juga aku tidak mengurus ATMku yang ketelan. Mungkin memang ini pertanda agar
aku segera ganti ATM.
0 comments:
Post a Comment