Minggu, 10 Maret 13
Belum genap
seminggu aku bisa memakai sepeda untuk aktifitas sehari –hari, sampai pada
suatu malam saat ingin menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim untuk pergi
Mushollah tiba- tiba sepeda yang kukayuh berhenti seketika dan tidak bisa
digunakan lagi dan akhirnya aku harus menuntun sepeda kembali kerumah dan gagal
untuk mendapatkan keutamaan 27 derajat.
Hari ini
aku mencoba membongkar sepedaku untuk mengetahui trouble yang terjadi berbekal
Kunci inggris yang kubeli seharga 35ribu dan juga sebuah obeng yang aku beli
dengan harga 10rb, setelah aku bongkar ternyata kerusakan sama dengan
sebelumnya as roda belakang rusak lagi namun kali ini tidak bisa muter sama
sekali, dan orang yang benerinnya kurang bisa sehinga udah rusak lagi, karena
hanya berbekal 2 alat itu aku tidak bisa membuka untuk mengeluarkan “pelorannya”
akhirnya aku biarkan dengan kondisi sudah terbongkar.
Sore hari
aku pinjem sepedanya Purwo yang kebetulan dia nginep dirumah. Aku pergi ke
Tegal Danas Untuk mencari bengkel sepeda, setelah kucari- cari ternyata memang
sangat sulit dicari dan ada bengkel yang benerin sepedanya Adri dulu, aku
menuju bengkel tersebut dengan membawa hanya Ban dan pelg yang sudah aku lepas
dari sepedanya. Sampai disana langsung dibongkar oleh bapak pemilik bengkelnya
dan benar saja memang rusaknya sama kaya sebelumnya dan pemilik bengkel bilang
kalau sebenarnya As roda belakang sudah rusak namun bisa juga Cuma diganti
klakernya (bantalan gelinding) kalau ganti as roda total bisa sampi 65 rb
karena keadaaan keuangan yang semakin menipis ya aku pilih ganti klaker ja yang
biayanya cuma 20rb.
Setelah itu
kau segera pulang, di tengah perjalanan aku tergoda oleh bubur ayam yang dulu
aku sempat mencobanya dan memang murah daripada yang ada di deltamas, lokasi
penjualnya ada di sebelum jembatan tol arah dari deltamas, di abang penjual ini
5rb sudah komplit dengan sate. Kalo di deltamas itu hanya untuk bubur ayamnya
doang, namun bukan keberuntunganku karena bubur ayamnya sudah habis.
Sampai
dirumah aku segera memasang ban tadi ke sepedanya, Memang As Roda sangat
berpengaruh karena putarannya tidak satu sumbu lagi sehingga terasa goyang-
goyang. Ya pikirku g apalah yang penting bisa dipakai, dan hanya untuk
keperluan bolak- balik ke kampus saja. Sempat punya keinginan untuk nanti
membawa pulang sepeda ini kerumah namun jika kondisinya sepedanya agak g enak
gini juga males tapi ya lihat ntar kalo udah lulus, mungkin sepeda ini akan
menjadi kenangn bagiku dan nanti bisa menjadi saksi didunia lain yang
memberikan saksi sebagai tumpanganku mencari iLmu.
0 comments:
Post a Comment