Senin, 11 Maret 13
Sudah memasuki minggu ke-5 perkuliahan semester 4 ini berlangsung, namun perkuliahan untuk mata kuliah pengetahuan bahan 2 baru dimulai minggu ini, memang terkesan tidak siap untuk pembuatan prodi sawit ini banyk kendalanya, ya bisa dimaklumi karena memang masih angkatan pertama aku pun serasa menjadi kelinci percobaan, sejak awal perkuliahan saat kucoba tanya dosen pengampu mata kuliah ini katanya dosennya aja belum dikasih tahu, ya kalo itu ya sudah pasti tidak mungkin dosen hadir, hal ini berlangsung 3 minggu saat kucoba tanya lagi ke bagian TU katanya masih sama, dosennya aja belum dikasih silabusnya,, ya jadilah aku terlantar di semester ini.
Seiring berjalannya waktu setelah lapor ke ketua prodi serta wakil rektor dan banyak juga yang lain, namun rupanya ada salah persepsi saat penyusunan mata kuliah ini, dulu untuk bahan yang pertama aku dapat materi bahan yang berhubungan dengan logam dan katanya untuk yang bahan 2 ini tetap sama namun lebih spesifik untuk bahan yang digunakan untuk mesin pengolahan sawit. Namun dari pihak menajemen yang di maksud dengan bahan adalah mempelajari tentang sawit dan kandungan. Semakin rumit dan hal ini menjadi topik pembicaraan saat Rapim manajemen ITSB.
Akhirnya diputuskan untuk dosen pengampu mata kuliah ini adalah Bu Endang karena beliau yang menurut manajemn ITSB yang berkopeten di bidangnya, padahal bu endang sudah mengampu matkul Kualitas CPO. Ya akhirnya jadilah kedua mata kuliah ini yang garis besarnya mempelajari sawit.dari sini semakin males aja aku dengan semua yang terjadi. Ini sama aja satu matkul dengan 4 sks. Saat aku dapat file rencana pembentukan prodi TPS ini ternyata memang ada kesalahan tentang mata kuliah ini, di file tersebut dibahas kelayakan prodi sawit dan disana dicantumkan mata kuliah bahan adalah mata kuliah teknik mesin namun di lembar akhir yang seperti lampiran menjelaskan silabus singkat mengenai deskripsi mata kuliah ini malah yang dibahas adalah sawit, bukannya kalau matkul mesin berhubungan dengan material mesin.
Ya kekecewaan dalam diriku terus menggelora, namun kuharus menyadarinya tiada manusia yang sempurna pasti ada kesalahan yang pernah dilakukan, aku pun dalm perkuliahan ini udah g ada semangat kala basa jawanya “ ya wes aku manut ae, males juga mau ngapain lagi” namun di akhir perkuliahan Bu Endang memberi sedikit wejangan
“Janganlah berpikir minimalis seperti P*S, kita punya anugerah yang luar biasa yang diberi ALLah maka kita harus memanfaatannya”
Demikian pesan Bu Endang yang secara tak langsung mengena pada diriku kenapa aku harus berpasrah dan loyo kaya gini, kenapa aku g mensyukuri anugerah yang di beri ALLAH dengan memanfaatkannya sebaik- baiknya.
0 comments:
Post a Comment