Selasa, 25
Desember 2012
Dari obrolan ringan dengan teman-
temann lama waktu di tempat pengajian “Majlis Ta’lim Nahjatul ‘Ulaa” untuk
berkumpul dengan teman2 akhirnya tercapai suatu kesepakatan hari ini untuk
dipakai refreshing ke Papuma, pantai yang terletak di Kabupaten Jember. Obrolan
ini dimulai dengan aku, Brahim dan Qiya’.
Pagi hari sekitar jam 06.00 WIB (
Waktu Indonesia Bangil ), teman- teman telah berkumpul dirumah Azkiya’. Dan
berkumpullah 14 orang dengan 7 motor, sebenarnya ada juag yang pengn ikut namun
keterbatasan jumlah motor sehingga yang bisa berangakat terbatas dengan jumlah
14 ini, mereka adalah Aku, Adekku(iful), Yaya’, Irsyad, Qiya’, Ca’ Faisol, Ca’
Zairul, Brahim, Onik, Su’ud, Rijal, Nabil, Sya’ban, dan Dayat.
Tanjung Papuma merupakan tanjung yang
baru dibuka untuk kawasan wisata,yang berada diKabupaten Jember, Hutan dan kawasan wisata pantai yang memiliki luas wilayah 50 hektar
terletak di Kecamatan Ambulu dan Wuluhan, Kabupaten Jember. Pantai Papuma sendiri
merupakan singkatan nama sebagai terbentuk dari Pasir
Putih Malikan. Kata “tanjung”
ditambahkan di depannya, untuk menggambarkan posisi pantai yang menjorok ke
laut barat daya daerah. Selain pantai, hutan terletak di sisi lain juga jadi
ini daya tarik wisata. Oia letak pantai ini dekat dengan pantai “watu
Ulo “
Perjalanan yang cukup jauh untuk mencapai Tanjung ini, aku yang
berada di daerah Bangil- Pasuruan membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan,
perjalanan dimulai pukul 06.30 dan sampai di tujuan sekitar jam 12.00an,
perjalanan yang panjang dan banyak kendala mulai dari Ban bocor saat sampai di
Probolinggo dan lain sebagainya, tidak sulit untuk mencapai tanjung ini karena
banyak petunjuk arah jalan yang mengarahkan ketika sudah sampai di Jember.
Perjalanan kulalui dengan teman- teman dengan jalur seperti pada umumnya yaitu
melewati Pasuruan – Probolinggo – Lumajang dan Sampai di Jember.
Dalam perjalanan banyak sekali pejuntuk arah yang “berbohong” disana
tertulis 11 km Tanjung Papuma, namun nyatanya perjalanan masih jauh dan ketika
akan sampai dan melewati bukit di petunjuk arah masih tertulis lagi 5 km. Saat
melewati bukit untuk mencapai Tanjung ini maka kita akan disuguhi pemandangan
yang cukup bagus dengan hutan jati yang merangas serta pemandangan lain yang
cukup memanjakan mata. Sampai dilokasi ini pengunjung akan dikenakan tiket
masuk kerena hari ini hari libur maka harga tiket menjadi 2 kali dari hari
biasa yaitu menjadi ± Rp 13.000,00 .
Lokasi yang cukup memuaskan dengan perjalanan yang cukup jauh, rasa
capek pun terobati dengan gemuruh ombak dan birunya air laut serta peandangan
karang yang menakjubkan, hingga tak bisa dielakkan teman – teman yang awalnya
tida ingin mandi di air laut namun tak kuasa menahannya sehinnga semua terjun
dan berbasah ria dengan desir angin laut dan dinginnya air laut.
Setelah puas melepas penat dan refreshing kami semua naik dan
bergegas bersiap untuk pulang, mengingat perjalanan yang jauh rencana pulang
jam 4 maksimal namun karena kamar mandi yang ramai dengan banyaknya pengunjung
tanjung papuma ini sehinnga harus mengantri maka kami baru bisa meninggalkan
Tanjung Papuma ini sekitar pukul 16.30 Wib. Perjalanan balik menuju Rumah lebih
lama dari pada berangkatnya di karenakan banyak mampir mulai dari sholat Isya
di masjid Agung Tanggul – Jember serta cari makan, namun selain itu juga karena
laju motor yang diperlambat Cuma max 60 km /jam.
Perjalanan pulang sempat mendapat pengalaman yang menyeraan , dan
Alhmdllh aku sampai dirumah dengan selamat, kejadiannya yaitu selepas makan di
daerah probolinggo teman- teman sudah tidak bersama – sama lagi dan berpencar
dengan kecepatan masing – masing, biasanya kalo ada yang isi bensin di tunggu
namun tidak untuk kali ini, aku yang melihat irsyad mampir ke POM bensin
sehingga aku menunggunya, di belakangku ada Azkiya berboncengan dengan Onix
yang ada sedikit masalah dengan motornya sehinnga tidak bisa melaju dengan
kencang, karena semakin parah saat didaereah ngopak akhirnya Onik pindah
boncengan dengan aku dan adek, sehinnga aku berboncengan 3,, di perjalanan onik
pun agak punya perasaan g enak dan bilang ke aku
“ Ca’, iki daerah kejayan t? Bilang onik kepadaku
“ duduk Nik, iki ngopak “ jawabku padanya
“ Ca’ qiya iku gpo2 a pedaan dewean ndk buri “
“ g popo nik nyante ae , aman tok est “ jawabku menenangkannya.
Perjalanan
malam hari dan suasana yang sepi aku di suruh irsyad di depan dan irsyad di
belakang sedangkan qiya di tengah karena motor yang di pakai agak trouble.
Akhirnya sekitar pukul 23.30 Wib aku
dan irsyad serta Qiya sampai dirumah Qiya, disana teman- teman sudah sampai
duluan,, tak lam kemudian irsyad bercerita bahwa tadi saat sampai di rell
kereta di daerah Blawi ada orang dengan Clurit di tangan mendekati Qiya untuk
Irsyad tahu dan mendekati Qiya sehingga orang itu mengurungkan niatnya.
Alhamdulillah dan tak terjadi apa- apa ,, setelah itu aku pulang menuju rumah.
0 comments:
Post a Comment