Pages

Sunday, December 9, 2012

Penambal Ban



Rabu, 05 desember 2012



Pagi itu berjalan dengan cepatnya, ba’da sholat shubuh langsung lanjut dengan tidur, tak terasa bangun  - bangun jarum jam telah menunjukkan pukul 11.00 Wib pertanda hari udah mulai siang, hari ini kuliah Pak Kemas dengan mata Kuliah KINEMATIKA DAN DINAMIKA Serta ELEMEN MESIN ditiadakan dikarenakan Pak Kemas tidak bisa hadir dan jadwal pengganti telah dilaksanakan pada hari jumat, 30 November 2012.
Setelah mand dan menuniaan ke istiqomaan dan semoga q bisa melaksanakan sampai akhir hayat membayar sedekah tulang2 yang ada di tubuh Q tengok sepeda yang terparkir di depan dengan Rapi, niat hati ingin mencari udara segar dan habis dhuhur mau ke kampus sepert biasa brosing2 disana dengan bersepeda namun ternyata yang terjadi Ban sepeda depan Kempes,, sehinnga memurungkan niatQ.
Tak lama kemudian terdengar suara Adzan, suara yang begitu merdu suara panggilan bagi umat muslim pertanda waktu sholat telah tiba, bergegas aq mengambil Air wudhu dan pergi ke Mushllah untuk menunaian kewajiban sebagai seorang muslim di mUshollah AL- IKHLAS di cluster nice dekat kontrakan teman2. Setelah menutaskan kewajiban aq g langsung pulang ke kontrakan tapi aq mampir ke kontrakan teman2 di NICE G 15 karena disana ada pompa, aq berniat minjam pompa untuk memoma sepedaq yang kempes Bannya lalu nanti aq bawa ke Tukang tambal ban di daerah sukamahi, sebuah perkampungan yang tak jauh dari deltamas.
Tiba di Kontrakan teman2 Q utaraka maksudq untuk pinjam Pompa,namun di luar dugaan kimii Bilang “ Tembel ndiri ja Bang. Aq punya alat penambalanya” ungkap Kimi, sebenarnya aq agak kurang yakin juga namun kimi menguatkannya dan berkata “ayo lah nanti aq ke sana, ntar ak bantu juga”. Akhirmya aq mengiyakan tawaran Kimi. Dan aq pulang ke kontrakanq bersama dengan Kimi.
Sampai di kontrakanQ langsung saja dengan peralatan seadanya seperti Sendok dan gunting kuku langsung Q buka ban luar untk bisa menambal Ban dalam. Setelah lumyan sulit juga membukanya akhirnya bisa terbuka, Denga bantuan Ember berisi air Q cari tempat Bocornya setelah itu seperri biasa agar tambalan kuat maka harus di “Kerik” dulu di sekitar tempat yang bocor namun karena keterbatasan alat n dengan semboyan “tak ada rotan akarpun jadi”  aq meanfaatkan gunting kuku yang ada.
Tambal pun telah usai, namun seperti kalau nambal di tukang tambal ban , maka di bakar dulu , aq dan Kimi berniat membakarnya juga dengan berbekal lilin dan pisau. Qnyalakan lilin dan mulai membakar ban yang udah di tambal dengan alat semacam karet ban, q letakkan Ban tersebut diatas pemanggang ang biasa di pakai untuk bakar jagung, namu n semakin di bakar ternyata malah semakin lepas tambalannya, “wah mungkin ini karena g ada yang buat Nindihnya KIM” kataQ kepada Kimi. “ ya mungkin Bang” sahut Kimi. Mata kami melirik lirik di sekitar mencari alat yang bisa di manfaatkan, akhirnya pakai dengan keramik bekas buat Nindihnya,,,q ualangi lagi nmbalnya dan mulai mebakar lagi dengan di tindih dengan keramik.. namun ternyata lagi2 gagal dan lem yang telah melekat jadi lepas lagi...agak ptus aja juga dengan hasil tambalan aq berniat mending tadi Q bawa aja ke Tukang  tambal ban.
Akhirnya Q tambal Asal2an ban tersebut hanya dengan Lem yang sedikit dan q lihat agak kurang kuat , namun dalam hati q hanya berpikir “biarlah hanya sementara nanti setelah sholat asar akan q bawa ke tukang tambla ban” , Q masukkan lagii ban yang telah q tambal ke dalam ban dalam seperti semula dan Q pompa Bannya alu q beresakan semuanya dan aq cuci tangan,,Aq coba lihat Ban Hasil temalanQ ternyta tetep masih g kempes, sepeda q biarkan di luar dan aq masuk Untuk Istirahat “kelesetan”.
Sore hari Tiba dan teryata Ban tadi masih tetap ja g kempes, aq pakai sepedanya dan di luar duagaann angin dalam Ban tak berkurang, AQ pun g jadi membawanya ke tukang tambal Ban dan pengen tahu aan bertahan sampai kapan hasil tambalanQ ini, hari Ini Hari Rabu seperti biasa jadwal Q badminton, jadwal jam 7 malam , namun aq biasanya berangkat ba’da sholat isya, seerti biasa aq ke sport Center dengan na sepeda ini, sapai disana kondisi sepeda tetep baik2 aja... q parkir sepeda di depan rumah lalu q tinggal main.
Pukul 22.00Wib jadwal main bdaminton selesai dan aq Pulang, Q hampiri seedaq yang terpakrit di luar bersama sepeda teman2 yang lain  namun ternyata Bannya Kempes,, karena udah malam akhirnya Q pakai aja sepedanya toh yang bocor juga ban depan jadi bebanpun juga g begitu berat selain itu q juga naik di bncenganya. Q dalam hati hanya berpikir ini pasti hasil tembelan tadi disiang yang kurang kuat..
Namun ternyaty besoknya saat q tambal di tukang tambal ban ternyata hasilnya di luar dugaaan , ada bokor lagi dan hasil tembelanq tetap kokoh dan semakin kokoh,,, ini pertanda ternyata tembelanq berhasil.... ehehehe
Cerita bersambung di “ The 1st kampus with Kaos”


                

No comments:

Post a Comment