12 April 2013
Perjalanan menuju Gunung Papandayan Garut “Swiss Van Java”
Pemandangan dari hutan mati |
Pagi hari
setelah semua peralatan dan keperluan yang akan dibawa sudah siap dan berada
dalam Tas, aku memulai perjalanan ini, perjalanan yang akan menjadi kali
pertama aku melakukan pendakian gunung. Dengan Skuad berjumlah 6 orang yaitu
Aku sendiri, Sendi, Danang, Dwi, Ardi dan Rohimi kami berangkat meninggalkan Kota
Deltamas, Cikarang. Awal perjalanan ada pertanda Baik Ibu tetangga depan
Rumah mangajak bareng sampai dengan naik Mobil Freed nya sampai Tegal Danas, Alhamdulillah aku tak perlu
jalan kedepan untuk mencapai lokasi angkot.
Pasak buat tenda |
Sampai di
Tegal danas perjalanan lanjut menuju ke Lemah abang dengan moda transpot kareta api karena ini hari Jumat
jika langsung naik Bus ke Garut maka akan dipastikan tidak bisa Sholat Jumat.
Maka aku transit dulu di Purwakarta untuk sholat Jumat setelah itu baru menuju
garut. Aku naik kereta lokal jurusan purwakarta jadwal pukul 10.00 Wib dengan
tiket seharga 2,5 rb rupiah dan turun di Stasiun Sadang- Purwakarta. Setelah
melaksanakan kewajiban seorang Muslim lalu aku lanjut menuju Garut dengan naik
BUS Prima jasa dengan tiket seharga
Rp 21.000,00 sampai digarut yaitu Terminal Guntur sekitar Pukul
16.00 WIB. Setelah itu perjalanan lanjut menuju pertigaan Cisurupan, untuk
menjangkaunya aku naik mobil ELF dengan ongkos Rp. 6000,00. Perjalanan dengan
Elf ini sedikit membuatku pusing bagaimana tidak penumpang yang masuk didalamya
bisa kuhitung ada 25 orang dalam satu mobil. Akhirnya perjalanan dengan mobil
Elf yang begitu panjang menurutku padahal hanya sekitar 1 jam dari terminal
guntur berakhir sudah dan aku sampai di Cisurupan.
Nunggu kreta |
Masjid tempat sholat jumat di Sadang |
Untuk menuju titik
pertama pendakian dari Cisurupan ini banyak yang menawarkan jasa mobil bak
terbuka dengan ongkos 150 ribu permobil. Aku yang hanya beranggoatakan skuad 6 orang
agak keberatan dengan ongkos tersebut. Disana sempat ketemu pendaki lain yang
menunggu hujan reda seperti aku didepan indomart, sempat ngobrol dengan mereka
yang rencana mau mengaajak naik keatas
bareng namun karena terlalu mahal mereka memutuskan untuk naik motor. Sambil
menunggu hujan reda kami menuju masjid yang ada didekat sana, disana kami
memiliki rencana untuk naik ke titik pertama dengan berjalan dan malam ini
nginep di masjid dahulu karena menurut info tidak begitu jauh hanya 8km.
Hawa dingin
yang mulai merasuk ke tubuhku membuat rasa lapar, akhirnya teman-teman
memutuskan membeli makan untuk mengisi perut, Ardi, Dwi dan Sendi mereka pergi
membeli makan sedangkan sisanya berada dimasjid, sambil menunggu mereka datang
tak lama kemudian ada Bapak supir mobil bak terbuka yang datang ke aku dan
bilang kalau mau naik sekarang dibawah ada teman 2 orang lagi dan Bapak itu
bilang untuk ongkosnya biar per orang 15
rban saja. Teman – teman yag membeli makan datang bersama dengan 2 orang
pendaki yang diceritaan Bapak tadi, oia untuk makan disini tidak begitu mahal
seperti di kota, disini makan mie ayam bakso seporsi Rp. 5.000,00. Setelah menikmati
makan malam ini akhirnya kemi memutuskan berangkat menuju titik pertama
pedakian bersama dengan 2 orang pendaki yang tadi namanya mas Aris dan satu
lagi aku lupa.
Perjanalan
menuju titik pertama atau biasanya disebut Camp David dari
pertigaan Cisurup ternyata lumayan jauh juga dan jalannya juga tidak mulus.
Perjalanan malam hari dengan bak terbuka memberikan suasana lain dengan di
tetesi gerimis air melewati jalan aspal yang rusak sekitar 20 menit kemudian
kami sampai di atas dan langsung melakukan pendaftaran. Untuk masuk disini
tiket hanya 2rb per orang dan ada sumbangan suka rela dan rata- rata pengujung
menuliskan 5rb. Disana teman- teman
pendaki yang tadi dibawa naik motor sudah lebih dulu sampai disana. Akibat
hujan banyak tempat yang becek sebelumnya aku bersantai didepan tempat
pendaftaran sedangkan Mas 2 orang yang bersama aku di bak terbuka mendirikan
tenda di tempat yang tidak becek, akhirnya aku da teman – teman juga mencari
tempat untuk beristirahat memutuskan meninggalkan depan loket pendaftaran dan
menuju bangunan seperti saung yang ada disana.
Untuk menuju
lokasi gunung papandayan bisa mengikuti alur seperti yang aku ceritakan diatas
namun secara ringkasnya bisa juga seperti dibawa ini
Ringkasan ongkos menuju ke
Gunung papandayan dari cikarang (terminal/ lemah abang )
·
Bus tujuan Cikarang –
Garut ( Prima jasa ) turun terminal Guntur :
Rp 28.000,00
·
Elf / angkot hijau merah
tujuan Cikajang turun di pertigaan Cisurupan :
Rp 6.000,00
·
Cisurupan – Kaki gunung
papandayan
o Mobil bak terbuka :
Rp 120.000,00- Rp 150.000,00/mobil atau Rp 10.000,00 – Rp 15. 000,00/ orang
o Ojek :
Rp 20.000,00 – rRp. 25.000,00/orang
No comments:
Post a Comment