Pages

Wednesday, April 17, 2013

Pendakian Gunung Papandayan (part I)


12 April 2013

Perjalanan menuju Gunung Papandayan Garut “Swiss Van Java”

Pemandangan dari hutan mati

Pagi hari setelah semua peralatan dan keperluan yang akan dibawa sudah siap dan berada dalam Tas, aku memulai perjalanan ini, perjalanan yang akan menjadi kali pertama aku melakukan pendakian gunung. Dengan Skuad berjumlah 6 orang yaitu Aku sendiri, Sendi, Danang, Dwi, Ardi dan Rohimi kami berangkat meninggalkan Kota Deltamas, Cikarang. Awal perjalanan ada pertanda Baik Ibu tetangga depan Rumah mangajak bareng sampai dengan naik Mobil Freed nya  sampai Tegal Danas, Alhamdulillah aku tak perlu jalan kedepan untuk mencapai lokasi angkot.
Pasak buat tenda
Sampai di Tegal danas perjalanan lanjut menuju ke Lemah abang dengan  moda transpot kareta api karena ini hari Jumat jika langsung naik Bus ke Garut maka akan dipastikan tidak bisa Sholat Jumat. Maka aku transit dulu di Purwakarta untuk sholat Jumat setelah itu baru menuju garut. Aku naik kereta lokal jurusan purwakarta jadwal pukul 10.00 Wib dengan tiket seharga 2,5 rb rupiah dan turun di Stasiun Sadang- Purwakarta. Setelah melaksanakan kewajiban seorang Muslim lalu aku lanjut menuju Garut dengan naik BUS Prima jasa  dengan tiket seharga Rp 21.000,00 sampai digarut yaitu Terminal Guntur sekitar Pukul 16.00 WIB. Setelah itu perjalanan lanjut menuju pertigaan Cisurupan, untuk menjangkaunya aku naik mobil ELF dengan ongkos Rp. 6000,00. Perjalanan dengan Elf ini sedikit membuatku pusing bagaimana tidak penumpang yang masuk didalamya bisa kuhitung ada 25 orang dalam satu mobil. Akhirnya perjalanan dengan mobil Elf yang begitu panjang menurutku padahal hanya sekitar 1 jam dari terminal guntur berakhir sudah dan aku sampai di Cisurupan.
Nunggu kreta 




Masjid tempat sholat jumat di Sadang

Untuk menuju titik pertama pendakian dari Cisurupan ini banyak yang menawarkan jasa mobil bak terbuka dengan ongkos 150 ribu permobil.  Aku yang hanya beranggoatakan skuad 6 orang agak keberatan dengan ongkos tersebut. Disana sempat ketemu pendaki lain yang menunggu hujan reda seperti aku didepan indomart, sempat ngobrol dengan mereka yang rencana  mau mengaajak naik keatas bareng namun karena terlalu mahal mereka memutuskan untuk naik motor. Sambil menunggu hujan reda kami menuju masjid yang ada didekat sana, disana kami memiliki rencana untuk naik ke titik pertama dengan berjalan dan malam ini nginep di masjid dahulu karena menurut info tidak begitu jauh hanya 8km. 


Hawa dingin yang mulai merasuk ke tubuhku membuat rasa lapar, akhirnya teman-teman memutuskan membeli makan untuk mengisi perut, Ardi, Dwi dan Sendi mereka pergi membeli makan sedangkan sisanya berada dimasjid, sambil menunggu mereka datang tak lama kemudian ada Bapak supir mobil bak terbuka yang datang ke aku dan bilang kalau mau naik sekarang dibawah ada teman 2 orang lagi dan Bapak itu bilang untuk ongkosnya  biar per orang 15 rban saja. Teman – teman yag membeli makan datang bersama dengan 2 orang pendaki yang diceritaan Bapak tadi, oia untuk makan disini tidak begitu mahal seperti di kota, disini makan mie ayam bakso seporsi Rp. 5.000,00. Setelah menikmati makan malam ini akhirnya kemi memutuskan berangkat menuju titik pertama pedakian bersama dengan 2 orang pendaki yang tadi namanya mas Aris dan satu lagi aku lupa.

Perjanalan menuju titik pertama atau biasanya disebut Camp David dari pertigaan Cisurup ternyata lumayan jauh juga dan jalannya juga tidak mulus. Perjalanan malam hari dengan bak terbuka memberikan suasana lain dengan di tetesi gerimis air melewati jalan aspal yang rusak sekitar 20 menit kemudian kami sampai di atas dan langsung melakukan pendaftaran. Untuk masuk disini tiket hanya 2rb per orang dan ada sumbangan suka rela dan rata- rata pengujung menuliskan 5rb. Disana  teman- teman pendaki yang tadi dibawa naik motor sudah lebih dulu sampai disana. Akibat hujan banyak tempat yang becek sebelumnya aku bersantai didepan tempat pendaftaran sedangkan Mas 2 orang yang bersama aku di bak terbuka mendirikan tenda di tempat yang tidak becek, akhirnya aku da teman – teman juga mencari tempat untuk beristirahat memutuskan meninggalkan depan loket pendaftaran dan menuju bangunan seperti saung yang ada disana.



Untuk menuju lokasi gunung papandayan bisa mengikuti alur seperti yang aku ceritakan diatas namun secara ringkasnya bisa juga seperti dibawa ini
Ringkasan ongkos menuju ke Gunung papandayan dari cikarang (terminal/ lemah abang )
·         Bus tujuan Cikarang – Garut ( Prima jasa ) turun terminal Guntur             : Rp 28.000,00
·         Elf / angkot hijau merah tujuan Cikajang turun di pertigaan Cisurupan   : Rp 6.000,00
·         Cisurupan – Kaki gunung papandayan
o   Mobil bak terbuka          : Rp 120.000,00- Rp 150.000,00/mobil atau Rp 10.000,00 – Rp 15. 000,00/ orang
o   Ojek                                      : Rp 20.000,00 – rRp. 25.000,00/orang



No comments:

Post a Comment